“Mutu sebagai Budaya SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DONA PALEMBANG - Menjadikan Program Studi di Tahun 2023 Menghasilkan Lulusan yang memiliki Kompetensi, Professional, Berdaya Saing, dan Bertaqwa

Senin, 18 Maret 2019

Rapat Kerja Pimpinan PTS L2Dikti Wil.II Frans Habrizons, SE., M.Si di Hotel Mercure Yogjakarta, 18-19 Maret 2019

Rapat Kerja Pimpinan PTS L2Dikti Wil.II Tema "Menuju PTS yang Berkualitas dan Berdaya Saing. di Hotel Mercure Yogjakarta dan Kuker Ke Univ. Ahmad Dahlan dan Univ. Amikom Jogjakarta. Senin-Selasa, 18-19 Maret 2019





Jumat, 15 Maret 2019

KEGIATAN PROMOSI JEMPUT SARANG/ REBUT BOLA DENGAN BERKUNJUNG KE DAERAH APIKES WIDYA DHARMA PALEMBANG #FRANSHABRIZONS

KEGIATAN PROMOSI JEMPUT SARANG/ REBUT BOLA
DENGAN. BERKUNJUNG KE DAERAHAKADEMI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN WIDYA DHARMA PALEMBANG

Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru PTS dimulai dengan konsep mengenai bagaimana menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh lembaga secara lebih efektif dalam suatu lingkungan yang sedang berubah. Pembuat strategi harus siap menyeleksi sasarannya sesuai dengan arus utama perubahan, sehingga perlu untuk menganalisis implikasi perubahan-perubahan sosial dalam penentuan suatu strategi. Analisis lingkungan untuk memperhatikan kecenderungan kesempatan dan ancaman yang dihadapi. Strategi PMB PTS didisain untuk memastikan bahwa tujuan manajemen pendidikan dapat dicapai melalui tindakan yang tepat, sehingga sukses atau gagalnya pencapaian tujuan bergantung pada strategi yang digunakannya. Perencanaan strategi dan pelaksanaan strategi perlu dikombinasikan untuk mencapai sukses.

Kegiatan promosi merupakan kegiatan membangun komunikasi antara sekolah dengan calon mahasiswa atau keluarganya dengan tujuan untuk mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih suatu sekolah. Dengan demikian, dalam kegiatan promosi terdapat unsur apa yang diinformasikan, media komunikasi yang digunakan, dan kepada siapa informasi tersebut disampaikan. Di samping itu, terdapat pula kegiatan promosi untuk meningkatkan mahasiswa baru yang terdaftar melalui pendekatan sales promotion, seperti dengan penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa lebih rendah dari PTS lain. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meng-counter PTS lain yang menjadi saingan.

Pendekatan analisa situasi dan segmentasi pasar yang meliputi: a) Analisis lingkungan eksternal pemasaran: Lingkungan makro (Ekonomi, Politik, Sosbud, Teknologi, UU/Regulasi, Kebijakan Pemerintah, Fisik, Demografi). Usaha untuk mendapatkan calon mahasiswa yang potensial, PTS-PTS kuat di Jawa Barat telah mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki kampus sebagai satu kesatuan industri jasa pendidikan yang berkualitas tinggi dengan mengidentifikasi competitor dalam menghadapi peluang dan tantangan. b) Analisis Sumber daya yang meliputi sumber daya institusi dan Program studi yang dimiliki. c) Situasi Stratejik PTS – posisi perguruan tinggi dalam tiga hal yang meliputi: Opportunity, Average, Threats.

Berdasarkan hal tersebut tentunya setiap perguruan tinggi memiliki strategi pemasaran yang akan dijalankannya demi keberlanjutan hidup perguruan tinggi tersebut. Berbagai strategi pemasaran pasti dilakukan oleh setiap perguruan tinggi tersebut, baik perguruan tinggi yang baru berkembang, sedang dan sudah maju. Salah satu strategi pemasaran yang sering dilakukan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri yang lebih kita kenal dengan istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini didefinisikan sebagai suatu strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan (lembaga pendidikan) yang dapat meliputi penentuan master plan (planning) dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan produk/jasa yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu dimana segmen pasar tersebut telah dijadikan sasaran/target pasar untuk peluncuran produk/jasa dalam rangka menarik konsumen, sehingga konsumen menggunakan produk/jasa tersebut.

Dalam melakukan dan merencanakan strategi pemasaran ini, beberapa lembaga pendidikan tinggi telah menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu, dikenal dengan istilah marketing mix. Marketing mix dapat didefinisikan sebagai perpaduan berbagai strategi yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri.


Beberapa hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan marketing mix dalam memasarkan suatu produk/jasa adalah sebagai berikut:
a.      Produk/jasa sebagai objek pemasaran
Produk/jasa merupakan hal vital yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan mendatangkan keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu lembaga pendidikan. Ada beberapa karakteristik dari produk berupa jasa yang mungkin perlu diketahui dalam penetapan strategi pemasaran, yaitu:
-        Produk jasa adalah produk yang dipasarkan di pasaran yang memiliki sifat yang tidak berwujud, maksudnya adalah jasa tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan oleh penggunanya.
-        Produk jasa tidak bisa dipisahkan dari perihal faktor yang mendukung dari terciptanya produk berupa jasa tesebut. Sebagai contoh produk jasa pendidikan yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari bangunan/kampus itu sendiri, tempat jasa itu dipasarkan.
-        Produk jasa memiliki sifat yang dinamis yang mengikuti keinginan dan harapan pelanggan yang menjadi target pasar. Dikarenakan mengikuti tuntutan keinginan dan harapan pelanggan tersebut, maka produk jasa yang ditawarkan akan senantiasa mengalami perubahan dalam menunjang pemasaran dengan hasil yang maksimal yang akan didapatkan oleh suatu lembaga pendidikan tersebut.
-   Produk jasa tidak dapat disimpan, dalam artian manfaat jasa biasanya hanya dapat dirasakan pada saat melakukan transaksi pembelian dari produk jasa tersebut.
-     Pendidikan merupakan produk jasa yang sudah barang tentu pola pemasarannya agak berbeda dengan produk yang berwujud berupa barang.Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa adalah perlunya keterlibatan langsung karyawan dalam penyampaian pesan, sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa tersebut.
b.       Perilaku pelanggan dalam jasa
Keputusan pelanggan dalam memilik jasa sangat tergantung kepada bagaimana para penyedia jasa dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap tahapan proses keputusan pelanggan. Tahapan proses keputusan pelanggan ini berupa pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan keputusan sesudah pembelian.
c.       Segmentasi dan target pasar
Penyedia jasa harus betul-betul memperhatikan arti penting segmentasi dalam upaya menarik hati pelanggan melalui pemenuhan kebutuhan secara baik.Dalam memperkuat segmentasi pasar ini diperlu dilakukan targeting untuk dapat membidik kelompok pelanggan yang lebih spesifik.
d.      Positioning dan Diferensiasi Produk jasa
Dalam rangka mengenalkan produk jasa diperlukan positioning yang kuat dalam suatu kancah persaingan dan diferensiasi produk jasa yang membedakan produk jasa lembaga pendidikan satu dengan yang lainnya, artinya lembaga pendidikan itu menawarkan keunggulan yang bersifat unik dan bermanfaat bagi pengguna para pelanggannya yang pada akhirnya para pelanggan akan merasa puas terhadap produk jasa yang biberikan oleh lembaga pendidikan tersebut. Hal ini akan berakibat mendatangkan pelanggan baru, dikarenakan pelanggan yang sudah merasa terpuaskan akan membicarakan kebaikan dan manfaat dari produk jasa tersebut kepada orang lain secara sukarela yang dalam istilah pemasaran dikenal sebagai word of marketing.

Strategi pemasaran dalam suatu institusi/lembaga pendidikan dapat dilakukan dengan beberapa hal sebagai berikut:
                  1.          Inovasi pemasaran lembaga pendidikan
Sudah menjadi suatu kewajiban bagi penyedia pendidikan dewasa saaat ini memilik inovasi yang kreatif secara berkelanjutan sesuai dengan trend yang berkembang saat ini dengan tidak menghilangkan ciri khas/keunikan keunggulan dari lembaga pendidikan tersebut.Hal ini dilakukan karena kebutuhan pelanggan ini bersifat dinamis artinya berubah menurut waktu. Terdapat beberapa faktor dapat mengubah perubahan pelanggan ini, antara lain:
a.   Peningkatan pendapatan pelanggan
Peningkatan pendapatan pelanggan dapat merubah kebutuhan pelanggan dan pada umumnya pelanggan dengan pendapatan tinggi membutuhkan produk jasa dengan kualitas yang diinginkan
b.   Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi dapat merubah kebutuhan pelanggan dan dapat menimbulkan pelanggan baru.
c.    Peningkatan pengetahuan pelanggan
Pelanggan dengan pengetahuan yang lebih tinggi memiliki kebutuhan yang berbeda dengan pelanggan yang memiliki pengetahuan yang rendah.
d.   Perubahan status
Perubahan status pelanggan dapat membawa perubahan terhadap kebutuhan pelanggan.
Salah satu contoh inovasi pemasaran dalam lembaga pendidikan adalah dalam panitia penerimaan mahasiswa baru tidak hanya difungsikan hanya sekedar mengurusi hal administrasi dan seleksi semata, namun mereka dikondisikan sebelum datang masa penerimaan mahasiswa baru tersebut untuk mengedukasikan dan melakukan promosi terhadap target pasarnya (calon mahasiswa potensial).
Target pasar ini dapat dilakukan dengan cara meneliti kepuasan mahasiwa yang sudah merasakan proses belajar di lembaga pendidikan tersebut dapat berupa dengan memberikan kuesioner tentang kepuasan atau wawancara langsung terhadap para pelanggan (mahasiswa) dan dalam mengedukasi target pasar dapat langsung menggunakan pelanggan yang sudah merasakan proses belajar dilembaga pendidikan tersebut, sehingga dapat meyakinkan calon pelanggan untuk dapat membeli produk jasa yang ditawarkannya.
                    2.       Strategi komunikasi dalam pemasaran
Strategi komunikasi dapat dilakukan melalu pemasangan iklan secara disuatu media baik media elektronik, media cetak maupun media sosial yang sedang menjadi trend saat ini.  Dapat juga  dengan menggunakan strategiword of marketing yang sampai saat ini tetap ampuh dalam promosi. Dan juga dapat melakukan komunikasi lain yang dinilai merupakan suatu terobosan yang unik untuk mengedukasi calon pelanggannya.
                    3.       Memahami perilaku pelanggan/mahasiswa
Sekarang kita berada dalam era globalisasi yang tanpa batas, sudah barang tentu segala informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat. Sesuai dengan era globalisasi itu tentu saja perilaku pelanggan pun akan berubah, karena pada hakekatnya hal yang selalu up to date adalah perubahan itu sendiri. Zaman sekarang perilaku pelanggan cenderung ingin mendapatkan suatu produk jasa yang dapat memudahkan dan prosesnya berlangsung serba instan/cepat serta dinamis.Selain itu perilaku pelanggan sekarang lebih mengutamakan teknologi yang canggih, dan pelanggan sekarang sudah lebih kritis terhadap pemilihan produk jasa yang dibutuhkannya.
                       4.    Peningkatan kepuasan pelanggan/mahasiswa
Strategi pemsaran harus fokus kepada pelanggan yang mengandung arti bahwa lembaga pendidikan harus betul-betul memperhatikan kebutuhan pelanggan dan berusaha membuat produk jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Ada dua hal kenapa fokus kepada pelanggan ini penting, kedua hal tersebut adalah:
a.    Persaingan
Pada zaman sekarang kegiatan jasa dalam dunia pendidikan memasuki pasar yang bersaing.Dalam kondisi pasar bersaing, maka pelanggan memiliki alternatif produk jasa yang dapat dipilihnya.Dampak dari hal tersebut adalah bahwa pelanggan akan memilih produk jasa yang sesuai dengan kebutuhannya, maka dengan demikian bila produk jasa yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan tersebut, kemungkinan besar produk jasa tersebut aka menjadi pilihannya.
b.    Menghasilkan volume penjualan/jumlah mahasiswa.
Dengan fokus kepada pelanggan, maka akan berdampak terhadap peningkatan jumlah mahasiswa, hal ini dikarenakan pelanggan/mahasiwa sebagai pengguna jasa pendidikan di lembaga tersebut merasa puas, sehingga akan menceritakan kebaikan dari produk jasa tersebut kepada orang lain dan secara tidak langsung mempengaruhi orang lain untuk untuk membeli/menggunakan produk jasa yang sama, sehingga dengan demikian pembicaraan tentang kebaikan produk jasa tersebut dapat memberikan pelanggan baru.
                       5.     Pencitraan lembaga pendidikan
Citra adalah impresi perasaan atau konsepsi dan persepsi yang ada pada masyarakat mengenai perusahaan, mengenai suatu objek atau mengenai suatu lembaga.Citra tidak dapat dicetak seperti mencetak suatu barang, tetapi cita merupakan kesan yang didapat sesuai dengan tingkat pengetahuan, pemahaman seseorang tentang sesuatu hal.Citra diciptakan dalam jangka waktu yang lama tidak dapat instan.Citra terbentuk dari bagaiamana suatu lembaga dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya yang berfokus kepada pelayanan yang prima. Citra juga terbentuk berdasarkan pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu hal, sehingga terbangun suatu sikap mental yang mana sikap mental inilah yang nantinya akan dipergunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusannya. Citra lembaga dapat bersifat positif dan bersifat negatif tergantung sudut pandang masyarakat terhadap lembaga pendidikan lembaga tersebut.Berdasarkan hal tersebut diatas, maka suatu lembaga pendidikan memerlukan citra yang positif di hati masyarakat, sehingga masyarakat pengguna dapat membuat keputusan untuk mendaftarkan mereka untuk masuk ke lembaga pendidikan tersebut.Oleh karena itu lembaga pendidikan harus cecara terus menerus membangun, membentuk dan mempertahankan citra yang positif di mata masyarakat (publik)luas.Upaya pencitraan lembaga harus dirancang secara cermat dengan melibatkan semua unsur yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut dan memberdayakan selauruh potensi yand ada di lembaga pendidikan tersebut.

Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam melakuan pencitraan suatu  lembaga pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Peningkatan kerja para pimpinan, pendidik dan tenaga kependidikan.
b.  Keikutsertaan lembaga pendidikan dalam berbagai kegiatan eksternal, baik lembaga   pendidikan maupun mahasiswa.
c.       Membangun jaringan (network) dengan orang tua mahasiswa dan masyarakat luas.
d.      Peningkatan kualitas pelayanan akademik dan non-akademik yang maksimal
e.       Kepemilikan akreditasi lembaga pendidikan yang baik.

Dari berbagai pemikiran tersebut Apikes WD Palembang pada TA. 2019/2020 melaksanakan kegiatan Penerimaan Mahassiswa Baru (PMB) dengan menggunakan metode  JEMPUT SARANG / REBUT BOLA (mendatangi objek membawa Spanduk, brosur dan menerangkan) dengan mengunjungi beberapa SMU/ SMK/ MAN dan Instasi Pemerintah dan Swasta seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesdes, Klinik dan Unit Pelayanan Kesehatan Lainnya yang berada diwilayah Proponsi Sumatera Selatan dan memberdayakan jika mahasiswa dan alumni Apikes WD Palembang yang berkerja pada perusahaan swasta dan instansi pemerintahan tersebut


#penerimaanmahasiswabaru
#franshabrizonslpm