KEGIATAN PROMOSI JEMPUT SARANG/ REBUT BOLA
DENGAN. BERKUNJUNG KE DAERAHAKADEMI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
WIDYA DHARMA PALEMBANG
Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru PTS dimulai dengan konsep mengenai bagaimana menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh lembaga secara lebih efektif dalam suatu lingkungan yang sedang berubah. Pembuat strategi harus siap menyeleksi sasarannya sesuai dengan arus utama perubahan, sehingga perlu untuk menganalisis implikasi perubahan-perubahan sosial dalam penentuan suatu strategi. Analisis lingkungan untuk memperhatikan kecenderungan kesempatan dan ancaman yang dihadapi. Strategi PMB PTS didisain untuk memastikan bahwa tujuan manajemen pendidikan dapat dicapai melalui tindakan yang tepat, sehingga sukses atau gagalnya pencapaian tujuan bergantung pada strategi yang digunakannya. Perencanaan strategi dan pelaksanaan strategi perlu dikombinasikan untuk mencapai sukses.
Kegiatan promosi merupakan kegiatan membangun komunikasi antara sekolah dengan calon mahasiswa atau keluarganya dengan tujuan untuk mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih suatu sekolah. Dengan demikian, dalam kegiatan promosi terdapat unsur apa yang diinformasikan, media komunikasi yang digunakan, dan kepada siapa informasi tersebut disampaikan. Di samping itu, terdapat pula kegiatan promosi untuk meningkatkan mahasiswa baru yang terdaftar melalui pendekatan sales promotion, seperti dengan penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa lebih rendah dari PTS lain. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meng-counter PTS lain yang menjadi saingan.
Pendekatan analisa situasi dan segmentasi pasar yang meliputi: a) Analisis lingkungan eksternal pemasaran: Lingkungan makro (Ekonomi, Politik, Sosbud, Teknologi, UU/Regulasi, Kebijakan Pemerintah, Fisik, Demografi). Usaha untuk mendapatkan calon mahasiswa yang potensial, PTS-PTS kuat di Jawa Barat telah mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki kampus sebagai satu kesatuan industri jasa pendidikan yang berkualitas tinggi dengan mengidentifikasi competitor dalam menghadapi peluang dan tantangan. b) Analisis Sumber daya yang meliputi sumber daya institusi dan Program studi yang dimiliki. c) Situasi Stratejik PTS – posisi perguruan tinggi dalam tiga hal yang meliputi: Opportunity, Average, Threats.
Berdasarkan hal tersebut tentunya setiap perguruan tinggi memiliki strategi pemasaran yang akan dijalankannya demi keberlanjutan hidup perguruan tinggi tersebut. Berbagai strategi pemasaran pasti dilakukan oleh setiap perguruan tinggi tersebut, baik perguruan tinggi yang baru berkembang, sedang dan sudah maju. Salah satu strategi pemasaran yang sering dilakukan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri yang lebih kita kenal dengan istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini didefinisikan sebagai suatu strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan (lembaga pendidikan) yang dapat meliputi penentuan master plan (planning) dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan produk/jasa yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu dimana segmen pasar tersebut telah dijadikan sasaran/target pasar untuk peluncuran produk/jasa dalam rangka menarik konsumen, sehingga konsumen menggunakan produk/jasa tersebut.
Dalam melakukan dan merencanakan strategi pemasaran ini, beberapa lembaga pendidikan tinggi telah menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu, dikenal dengan istilah marketing mix. Marketing mix dapat didefinisikan sebagai perpaduan berbagai strategi yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri.
Beberapa
hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan marketing mix dalam memasarkan suatu
produk/jasa adalah sebagai berikut:
a. Produk/jasa
sebagai objek pemasaran
Produk/jasa
merupakan hal vital yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan mendatangkan
keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu
lembaga pendidikan. Ada beberapa karakteristik dari produk berupa jasa yang
mungkin perlu diketahui dalam penetapan strategi pemasaran, yaitu:
-
Produk jasa adalah produk yang dipasarkan di
pasaran yang memiliki sifat yang tidak berwujud, maksudnya adalah jasa tidak
bisa dilihat namun bisa dirasakan oleh penggunanya.
-
Produk jasa tidak bisa dipisahkan dari perihal
faktor yang mendukung dari terciptanya produk berupa jasa tesebut. Sebagai
contoh produk jasa pendidikan yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan itu
sendiri tidak dapat dipisahkan dari bangunan/kampus itu sendiri, tempat jasa
itu dipasarkan.
-
Produk jasa memiliki sifat yang dinamis yang
mengikuti keinginan dan harapan pelanggan yang menjadi target pasar.
Dikarenakan mengikuti tuntutan keinginan dan harapan pelanggan tersebut, maka
produk jasa yang ditawarkan akan senantiasa mengalami perubahan dalam
menunjang pemasaran dengan hasil yang maksimal yang akan didapatkan oleh suatu
lembaga pendidikan tersebut.
- Produk jasa tidak dapat disimpan, dalam artian
manfaat jasa biasanya hanya dapat dirasakan pada saat melakukan transaksi
pembelian dari produk jasa tersebut.
- Pendidikan merupakan produk jasa yang sudah
barang tentu pola pemasarannya agak berbeda dengan produk yang berwujud berupa
barang.Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa adalah perlunya keterlibatan
langsung karyawan dalam penyampaian pesan, sehingga karyawan menjadi ujung
tombak keberhasilan jasa tersebut.
b. Perilaku
pelanggan dalam jasa
Keputusan
pelanggan dalam memilik jasa sangat tergantung kepada bagaimana para penyedia
jasa dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap
tahapan proses keputusan pelanggan. Tahapan proses keputusan pelanggan ini
berupa pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan keputusan sesudah pembelian.
c. Segmentasi
dan target pasar
Penyedia
jasa harus betul-betul memperhatikan arti penting segmentasi dalam upaya
menarik hati pelanggan melalui pemenuhan kebutuhan secara baik.Dalam memperkuat
segmentasi pasar ini diperlu dilakukan targeting untuk dapat membidik kelompok
pelanggan yang lebih spesifik.
d. Positioning
dan Diferensiasi Produk jasa
Dalam
rangka mengenalkan produk jasa diperlukan positioning yang kuat dalam suatu
kancah persaingan dan diferensiasi produk jasa yang membedakan produk jasa
lembaga pendidikan satu dengan yang lainnya, artinya lembaga pendidikan itu
menawarkan keunggulan yang bersifat unik dan bermanfaat bagi pengguna para
pelanggannya yang pada akhirnya para pelanggan akan merasa puas terhadap produk
jasa yang biberikan oleh lembaga pendidikan tersebut. Hal ini akan berakibat
mendatangkan pelanggan baru, dikarenakan pelanggan yang sudah merasa terpuaskan
akan membicarakan kebaikan dan manfaat dari produk jasa tersebut kepada orang
lain secara sukarela yang dalam istilah pemasaran dikenal sebagai word of
marketing.
Strategi
pemasaran dalam suatu institusi/lembaga pendidikan dapat dilakukan dengan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Inovasi
pemasaran lembaga pendidikan
Sudah menjadi suatu kewajiban bagi penyedia
pendidikan dewasa saaat ini memilik inovasi yang kreatif secara berkelanjutan
sesuai dengan trend yang berkembang saat ini dengan tidak menghilangkan ciri
khas/keunikan keunggulan dari lembaga pendidikan tersebut.Hal ini dilakukan
karena kebutuhan pelanggan ini bersifat dinamis artinya berubah menurut waktu.
Terdapat beberapa faktor dapat mengubah perubahan pelanggan ini, antara lain:
a. Peningkatan
pendapatan pelanggan
Peningkatan pendapatan pelanggan dapat merubah
kebutuhan pelanggan dan pada umumnya pelanggan dengan pendapatan tinggi
membutuhkan produk jasa dengan kualitas yang diinginkan
b. Kemajuan
teknologi
Kemajuan teknologi dapat merubah kebutuhan
pelanggan dan dapat menimbulkan pelanggan baru.
c.
Peningkatan
pengetahuan pelanggan
Pelanggan dengan pengetahuan yang lebih tinggi
memiliki kebutuhan yang berbeda dengan pelanggan yang memiliki pengetahuan yang
rendah.
d. Perubahan
status
Perubahan status pelanggan dapat membawa
perubahan terhadap kebutuhan pelanggan.
Salah satu contoh inovasi pemasaran dalam
lembaga pendidikan adalah dalam panitia penerimaan mahasiswa baru tidak hanya
difungsikan hanya sekedar mengurusi hal administrasi dan seleksi semata, namun
mereka dikondisikan sebelum datang masa penerimaan mahasiswa baru tersebut
untuk mengedukasikan dan melakukan promosi terhadap target pasarnya (calon
mahasiswa potensial).
Target pasar ini dapat dilakukan dengan cara
meneliti kepuasan mahasiwa yang sudah merasakan proses belajar di lembaga
pendidikan tersebut dapat berupa dengan memberikan kuesioner tentang kepuasan
atau wawancara langsung terhadap para pelanggan (mahasiswa) dan dalam
mengedukasi target pasar dapat langsung menggunakan pelanggan yang sudah
merasakan proses belajar dilembaga pendidikan tersebut, sehingga dapat
meyakinkan calon pelanggan untuk dapat membeli produk jasa yang ditawarkannya.
2. Strategi
komunikasi dalam pemasaran
Strategi komunikasi dapat dilakukan melalu
pemasangan iklan secara disuatu media baik media elektronik, media cetak maupun
media sosial yang sedang menjadi trend saat ini. Dapat juga
dengan menggunakan strategiword of marketing yang sampai saat ini tetap
ampuh dalam promosi. Dan juga dapat melakukan komunikasi lain yang dinilai
merupakan suatu terobosan yang unik untuk mengedukasi calon pelanggannya.
3. Memahami
perilaku pelanggan/mahasiswa
Sekarang
kita berada dalam era globalisasi yang tanpa batas, sudah barang tentu segala
informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat. Sesuai dengan era globalisasi
itu tentu saja perilaku pelanggan pun akan berubah, karena pada hakekatnya hal
yang selalu up to date adalah perubahan itu sendiri. Zaman sekarang perilaku
pelanggan cenderung ingin mendapatkan suatu produk jasa yang dapat memudahkan
dan prosesnya berlangsung serba instan/cepat serta dinamis.Selain itu perilaku
pelanggan sekarang lebih mengutamakan teknologi yang canggih, dan pelanggan
sekarang sudah lebih kritis terhadap pemilihan produk jasa yang dibutuhkannya.
4. Peningkatan
kepuasan pelanggan/mahasiswa
Strategi
pemsaran harus fokus kepada pelanggan yang mengandung arti bahwa lembaga
pendidikan harus betul-betul memperhatikan kebutuhan pelanggan dan berusaha
membuat produk jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Ada dua hal kenapa
fokus kepada pelanggan ini penting, kedua hal tersebut adalah:
a.
Persaingan
Pada zaman sekarang kegiatan jasa dalam dunia
pendidikan memasuki pasar yang bersaing.Dalam kondisi pasar bersaing, maka
pelanggan memiliki alternatif produk jasa yang dapat dipilihnya.Dampak dari hal
tersebut adalah bahwa pelanggan akan memilih produk jasa yang sesuai dengan
kebutuhannya, maka dengan demikian bila produk jasa yang dibuat sesuai dengan
kebutuhan pelanggan tersebut, kemungkinan besar produk jasa tersebut aka
menjadi pilihannya.
b.
Menghasilkan
volume penjualan/jumlah mahasiswa.
Dengan fokus kepada pelanggan, maka akan
berdampak terhadap peningkatan jumlah mahasiswa, hal ini dikarenakan
pelanggan/mahasiwa sebagai pengguna jasa pendidikan di lembaga tersebut merasa
puas, sehingga akan menceritakan kebaikan dari produk jasa tersebut kepada
orang lain dan secara tidak langsung mempengaruhi orang lain untuk untuk
membeli/menggunakan produk jasa yang sama, sehingga dengan demikian pembicaraan
tentang kebaikan produk jasa tersebut dapat memberikan pelanggan baru.
5. Pencitraan
lembaga pendidikan
Citra
adalah impresi perasaan atau konsepsi dan persepsi yang ada pada masyarakat
mengenai perusahaan, mengenai suatu objek atau mengenai suatu lembaga.Citra
tidak dapat dicetak seperti mencetak suatu barang, tetapi cita merupakan kesan
yang didapat sesuai dengan tingkat pengetahuan, pemahaman seseorang tentang
sesuatu hal.Citra diciptakan dalam jangka waktu yang lama tidak dapat
instan.Citra terbentuk dari bagaiamana suatu lembaga dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya yang berfokus kepada pelayanan yang prima. Citra juga
terbentuk berdasarkan pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu
hal, sehingga terbangun suatu sikap mental yang mana sikap mental inilah yang
nantinya akan dipergunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusannya.
Citra lembaga dapat bersifat positif dan bersifat negatif tergantung sudut
pandang masyarakat terhadap lembaga pendidikan lembaga tersebut.Berdasarkan hal
tersebut diatas, maka suatu lembaga pendidikan memerlukan citra yang positif di
hati masyarakat, sehingga masyarakat pengguna dapat membuat keputusan untuk
mendaftarkan mereka untuk masuk ke lembaga pendidikan tersebut.Oleh karena itu
lembaga pendidikan harus cecara terus menerus membangun, membentuk dan
mempertahankan citra yang positif di mata masyarakat (publik)luas.Upaya
pencitraan lembaga harus dirancang secara cermat dengan melibatkan semua unsur
yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut dan memberdayakan selauruh
potensi yand ada di lembaga pendidikan tersebut.
Ada
beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam melakuan pencitraan suatu
lembaga pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan
kerja para pimpinan, pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Keikutsertaan
lembaga pendidikan dalam berbagai kegiatan eksternal, baik lembaga pendidikan
maupun mahasiswa.
c. Membangun
jaringan (network) dengan orang tua mahasiswa dan masyarakat luas.
d. Peningkatan
kualitas pelayanan akademik dan non-akademik yang maksimal
e. Kepemilikan
akreditasi lembaga pendidikan yang baik.
Dari berbagai pemikiran tersebut Apikes WD
Palembang pada TA. 2019/2020 melaksanakan kegiatan Penerimaan Mahassiswa Baru (PMB) dengan
menggunakan metode “JEMPUT SARANG / REBUT BOLA” (mendatangi objek membawa Spanduk, brosur dan menerangkan) dengan mengunjungi beberapa SMU/
SMK/ MAN dan Instasi Pemerintah dan Swasta seperti Dinas Kesehatan, Rumah
Sakit, Puskesmas, Puskesdes, Klinik dan Unit Pelayanan Kesehatan Lainnya yang
berada diwilayah Proponsi Sumatera Selatan dan memberdayakan jika mahasiswa dan alumni Apikes WD
Palembang yang berkerja pada perusahaan swasta
dan instansi pemerintahan
tersebut
#penerimaanmahasiswabaru
#franshabrizonslpm